SEJAK mencalonkan diri sebagai kepala daerah, dimulai dari
Kabupaten Musi Banyuasin, Alex Noerdin selalu memberikan janji yang
mengejutkan. Dia selalu menyatakan mundur jika tidak mencapai target yang
dicanangkannya. Apakah semua janji itu terwujud?
Berdasarkan catatan detik.com, saat mencalonkan diri sebagai Bupati Kabupaten Musi Banyuasin 2002-2007, Alex Noerdin berjanji akan mundur jika tidak berhasil membangun sejumlah infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat, seperti jalan, listrik, air bersih, serta persoalan kesehatan dan pendidikan. Janji itu benar-benar terwujud. Musi Banyuasin, khususnya Sekayu, berubah menjadi lebih baik. Apalagi sebelumnya daerah itu dapat dibilang sebagai wilayah paling tertinggal di Sumatera Selatan. Keberhasilan itu membuat Alex Noerdin terpilih buat kali kedua.
Keberhasilan tersebut juga membuat popularitas Alex Noerdin meningkat di Sumatera Selatan, sehingga dia pun mencalonkan diri sebagai Gubernur Sumsel 2008-2013.
Saat mencalonkan diri sebagai Gubernur Sumsel, Alex Noerdin berjanji akan mundur jika selama dua tahun gagal mewujudkan program Sekolah Gratis dan Kesehatan Gratis.
Ternyata belum sampai dua tahun, Alex Noerdin sukses mewujudkan program yang juga sejalan dengan program pemerintah pusat tersebut. Alex Noerdin pun melanjutkan targetnya. Dia pun memperjuangkan Palembang sebagai tuan rumah SEA Games XXVI 2011. Janji itu terwujud.
Setahun sebelum penyelenggaraan, Palembang belum memiliki fasilitas yang dibutuhkan buat menyelenggarakan SEA Games. Alex Noerdin pun bertekad akan mewujudkannya sebelum pesta olahraga tersebut digelar.
Target pun terwujud, meskipun sehari sebelum pembukaan SEA Games XXVI, para pekerja masih memperbaiki fasilitas.
Merasa sukses mewujudkan program di Sumatera Selatan, Partai Golkar pun mengusung Alex Noerdin sebagai calon Gubernur DKI Jakarta. Ini kali dia pun memberikan janji akan mundur jika selama tiga tahun gagal mengatasi kemacetan dan banjir di Jakarta.
Tetapi, tidak semua janji Alex Noerdin di Sumatera Selatan sudah terwujud. Salah satunya yakni pembangunan rel kereta api double track yang gunanya buat mengangkut eksport batubara dari kawasan Muaraenim dan Lahat ke Palembang dan Tanjung Api-Api. Sampai saat ini pembangunan tersebut belum juga selesai. Dampaknya banyak perusahaan yang mengeksploitasi batubara mengangkut menggunakan truk, yang membuat jalan macet dan kerusakan. Tetapi Alex Noerdin kemudian menyatakan truk pengangkut batubara per 1 April 2012 tidak lagi menggunakan jalan umum, tetapi jalan khusus.
Posting Komentar