KH. Marzuki Arman Abduh, Lc
Ketua MPC PPP Jakarta Selatan
(Jakarta, BinaPersatuan) - Komitmen menjadikan PPP sebagai Rumah Besar
Umat Islam harus dibarengi dengan tindakan nyata. Dengan demikian, pada
akhirnya, umat Islam menyadari dengan sendirinya bahwa rumah mereka yang tepat
sebagai wadah untuk menyampaikan aspirasi politiknya adalah PPP. Sebab, tanpa
tindakan nyata, ketegasan dan keteguhan menjadikan PPP sebagai Rumah Besar Umat
Islam hanya akan menjadi jargon kosong belaka. Jika demikian kenyataannya,
impian menjadikan PPP sebagai Rumah Besar Umat Islam bagai mimpi di siang
bolong. Demikian kata Ketua Majelis Pertimbangan Cabang (MPC) PPP Jakarta
Selatan KH. Marzuki Arman Abduh, Lc pada Bina Persatuan di rumahnya yang asri
di kawasan Jagarkasa, Jakarta Selatan.
Menurut KH. Marzuki Arman, tak mungkin PPP
bisa menjadi Rumah Besar Umat Islam jika umat Islam sendiri kurang mempercayai
atau menyakini bahwa PPP adalah rumah besar mereka. “Untuk menyakini masyarakat
bahwa PPP adalah Rumah Besar Umat Islam, maka penghuni rumah tersebut harus
mampu menunjukkan identitas keislamannya baik dalam perkataan maupun perbuatan.
Dengan begitu masyarakat menjadi yakin dan percaya bahwa sebagai umat Islam
mereka harus masuk ke dalam PPP yang menjadi rumah besar bagi umat Islam,”
ungkapnya.
Kalau berbicara rumah, tambah KH. Marzuki
Arman, ada rumah mewah tapi orang enggan masuk, dan sekalinya masuk dia tidak
betah. Sebaliknya ada rumah yang jelek, orang penasaran ingin masuk dan
sekalinya masuk dia merasa betah. Itu semua, menurut KH. Marzuki Arman,
tergantung pemilik rumahnya. “Kalau kita bicara sebagai pemilik rumah, Islam
telah mengajarkan apabila seseorang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka
dia harus menghormati tamunya. Pertanyaannya sekarang, sudahkah kita
menghormati anggota rumah kita dan para tamu yang datang berkunjung?” ujarnya.
Menghormati tamu itu kan, kata KH. Marzuki
Arman, bukan sekedar mengeluarkan air. Tapi juga harus dibarengi dengan
perkataan yang lemah lembut, senyuman penuh rasa persaudaraan, dan penampilan
yang baik. “Sehingga ketika tamu itu keluar meninggalkan rumah, dia terkesan
dengan rumah itu. Timbul kesan yang baik, sehingga dia rindu mau kembali lagi.
Termasuk ingin menjadi anggota rumah itu,” imbuh KH. Marzuki Arman.
Menegaskan dan meneguhkan PPP sebagai Rumah
Besar Umat Islam sekarang ini, menurut KH. Marzuki Arman, sudah termasuk telat.
Sejak berfusinya empat partai Islam pada tahun 1973 lalu menjadi PPP,
sebenarnya pada saat itu PPP sudah menjadi Rumah Besar Umat Islam. “Kalau dulu
rumah umat Islam kecil-kecil karena dibagi empat, setelah bersatunya ke empat
rumah tersebut ke dalam PPP otomatis rumah umat Islam menjadi besar. Kalau
rumah besar itu menjadi kecil, karena kita selaku pemilik rumah menganggap rumah
kita yang besar itu adalah rumah yang kecil. Salah satu penyebabnya karena kita
sendiri yang punya rumah tidak membanggakan rumah kita,” tegas KH. Marzuki
Arman Abduh, Lc.
Oleh karena itu, tambahnya, mari kita jadikan
rumah kita yang besar ini benar-benar dipandang besar oleh orang lain yang
belum menjadi anggota rumah tangga kita. Kita jadikan rumah besar kita rumah
yang nyaman sehingga orang menjadi betah dan mau bergabung menjadi anggota
dalam rumah tangga kita, yaitu PPP. “Sebagai rumah besar umat Islam, tentu kita
harus hiasi rumah kita tersebut dengan ciri-ciri yang islami. Saling
mengedepankan ukhuwah islamiyah di antara sesama anggota keluarga dalam
menghadapi setiap persoalan yang muncul serta membalut langkah perbuatan kita
dengan akhlakul kharimah yang diajarkan oleh junjungan kita Rasulullah SAW,”
ujar KH. Marzuki Arman.
Ditambahkan KH. Marzuki Arman, bila kita sudah
bisa menghias rumah kita secara Islami, tentu hal itu akan menjadi daya tarik
yang kuat bagi yang lain untuk masuk menjadi anggota keluarga kita. “Insya
Allah, jika rumah besar yang kita tempati itu benar-benar mencerminkan
keislamannya maka dengan sendirinya akan banyak umat Islam yang mau masuk ke
dalamnya. Siap berjuang bersama untuk tetap menjaga keindahan dan kebesaran
rumah tersebut,” katanya.
Sejak dulu, menurut KH. Marzuki Arman, dirinya
mengatakan sebagai pemilik rumah besar umat Islam kita harus menghiasi dan
mengisinya dengan banyak membuat kegiatan-kegiatan yang isinya sesuai dengan
rumahnya, dengan bentuk rumahnya. “Jangan sampai rumahnya islami, tapi isi
rumah tidak islami. Jangan sampai selaku pemilik mengaku memiliki rumah besar
umat Islam, tapi perilakunya menyimpang dari nilai-nilai Islam. Bagaimana umat
Islam mau tertarik masuk ke rumah besarnya jika di dalam rumah besar itu ruh
islamnya tidak dimunculkan? Coba kalau banyak kegiatan yang mencerminkan
keislaman, seperti lomba ceramah atau MTQ misalnya. Tentu dengan sendirinya
orang akan mengenal dan mengetahui bahwa PPP itu memang benar-benar rumah besar
umat Islam,” bebernya.
Ke depan, tambah KH. Marzuki Arman, kita harus
mampu membuktikan bahwa PPP adalah Rumah Besar Umat Islam. Membuktikan dengan
perbuatan, bukan sekedar omongan. Umat Islam Indonesia memang patut punya rumah
besar karena jumlah umat Islam di Indonesia juga amat besar. “Tinggal sekarang
ini bagaimana besar dipandang besar, jangan besar tapi dianggap kecil. Kita
sekarang tinggal mengisi rumah itu saja. Sejak berfusinya empat partai Islam
menjadi PPP, PPP itu sudah besar banget. Cuma terkadang kita sendiri yang ngecilin,”
imbuhnya.
Disinggung mengenai gerakan PPP Jakarta
Selatan, KH. Marzuki Arman menyatakan, dulu PPP pernah berjaya di Jakarta
Selatan dan karena itu setiap kader PPP Jakarta Selatan harus punya tekad kuat
untuk mengembalikan kejayaan PPP itu pada Pemilu 2014 mendatang. “Mengapa sih
kita tidak sanggup untuk mengembalikan kejayaan itu? Wilayahnya masih itu-itu
juga, orangnya juga kebanyakan masih itu-itu juga. Memang ada sih yang pindah
partai, kan bisa kita tanya kenapa mereka sampai pindah. Memang ada juga kan
yang kecewa atau ketidakpuasan lantas dia pindah. Padahal begitu dia pindah, dia
tuh ingat kenapa sih gue pindah sementara gue kepengen balik lagi tapi gue gengsi,”
ungkap KH. Marzuki Arman dengan logat Betawinya.
Menurut KH. Marzuki Arman, dari sekarang setiap
fungsionaris partai harus bertindak cepat dalam merangkul saudara-saudara kita
yang telah pindah untuk kembali ke rumah besar mereka yaitu PPP. “Kita harus
rajin bersilaturahmi ke saudara-saudara kita yang dulu sempat pergi meninggalkan
rumah, bukan cuma sekedar membuka pintu,” tandas KH. Marzuki Arman Abduh, Lc
yang berpesan agar jajaran pengurus di Ranting, PAC, dan seterusnya kalau rapat
membahas program kerja harus melibatkan MPC agar para tokoh yang duduk di MPC
juga bisa memberikan masukan sehingga program yang berjalan bisa semakin
menyentuh kepentingan masyarakat.
Diel/Miel
Posting Komentar