Home » , » Ikut Inacraft, Kemendag Targetkan Kenaikan Transaksi 10 Persen

Ikut Inacraft, Kemendag Targetkan Kenaikan Transaksi 10 Persen

Written By forum on Kamis, 26 April 2012 | 01.17


KEMENTERIAN Perdagangan (Kemendag) kembali berpartisipasi dalam acara Jakarta International Handicraft Trade Fair (INACRAFT), pameran kerajinan terbesar di Indonesia yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC).

Pameran yang  berlangsung sejak Rabu (25/04) hingga Minggu (29/04)ini, tidak hanya diikuti pengrajin lokal, tetapi juga pengrajin dari Vietnam, Laos, Kamboja, Myanmar, Iran dan Jepang. INACRAFT ke-14 ini mengambil tema ‘From Smart Village to Global Market’. Menampilkan budaya Kalimantan Barat sebagai ikon pameran.

Pameran yang dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Rabu ini, diikuti 1.800 peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Memamerkan aneka produk kerajinan tekstil, seperti tenunan, bordir, songket, kerajinan kayu, seperti patung, perhiasan emas, perak dan ribuan jenis barang lainnya.

Menurut Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Gusmardi Bustami, dalam pameran itu pihaknya mendirikan 22 stan di ruang pameran seluas 189 meter itu. Sejumlah produk yang dipamerkan Kemendag adalah industri kerajinan di antaranya tekstil dan produk tekstil, sepatu dan alas kaki, pakaian.

"Semua produk kreatif (produk multi fungsi) yang dipamerkan di stand kami bahannya 100 persen terbuat dari sumber daya alam Indonesia. Kami ingin lebih memperkenalkan produk Indonesia dan mengajak masyarakat Indonesia lebih mencintai produk buatan Indonesia," katanya kepada politikindonesia.com disela-sela acara pembukaan INACRAFT.

Dijelaskan, transaksi yang dihasilkan sejumlah stan Kemendag pada tahun 2011 sebesar Rp1,4 miliar. Angka itu mengalami kenaikan dari Rp857,4 juta pada 2010. Tahun ini, Kemendag mentargetkan kenaikan 10 hingga 15 persen dari tahun lalu. "Kami berpartisipasi dalam pameran ini sejak 2008 dan setiap tahunnya hasil dari transaksi meningkat signifikan," ungkapnya. 

Gusmardi memaparkan, industri kerajinan termasuk dalam kategori industri kreatif yang berpotensi terus dikembangkan karena produk tersebut diminati pasar dalam dan luar negeri. Terbukti nilai ekspornya terus meningkat. Pada 2010, nilai ekspor produk kerajinan mencapai US$614,3 juta atau meningkat 8 persen dibandingkan tahun 2009 yang senilai US$568,8 juta. Sementara pada 2011 nilai ekspor produk kerajinan juga meningkat 7,37 persen dibandingkan tahun 2010, yaitu mencapai US$659,5 juta.

"Kami berharap pameran ini dapat mengenalkan produk kerajinan Indonesia lebih jauh baik kepada masyarakat Indonesia maupun konsumen asing, yang pada akhirnya mengarah pada peningkatan kesejahteraan para pelaku usaha terkait dengan sektor kerajinan ini," ujarnya.

Dalam INACRAFT kali ini, pihaknya melalui 19 Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) dan 25 Atase Perdagangannya juga melakukan penjaringan buyer di luar negeri untuk hadir dalam pameran ini. "Transaksi INACRAFT setiap tahunnya menunjukkan peningkatan penjualan ritel dan kontak dagang yang cukup baik," paparnya.

Sementara itu penjualan ritel pada tahun 2011, lanjut Gusmardi,  berhasil mencapai Rp95 miliar atau meningkat sebesar 5 persen dari penjualan tahun 2010 yang sebesar Rp90 miliar. Selain itu kontak dagang dengan buyer mancanegara pun terus mengalami kenaikan. "Pada INACRAFT 2011, nilai kontak dagang yang berhasil diperoleh sebesar USD 8,2 juta atau meningkat 2,5 persen dari kontak dagang tahun 2010 sebesar USD 8 juta," jelasnya.

Sebagai bentuk apresiasi tertinggi atas karya terbaik anak bangsa di bidang produk kerajinan, ASEPHI, sebagai penyelenggara INACRAFT, tahun ini memberikan penghargaan berupa INACRAFT Award kepada peserta INACRAFT. "Penghargaan ini diharapkan dapat mendorong para pengrajin untuk menghasilkan produk-produk yang berkualitas tinggi, unik, berciri khas budaya dan etnik Indonesia, serta mampu melakukan inovasi bagi penciptaan desain baru yang lebih menarik," imbuhnya.

Sumber: Politikindonesia
Share this article :

Posting Komentar