(JAKARTA, BinaPersatuan) - SEKJEN Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy menegaskan bahwa
pihaknya sama sekali tidak pernah menerima informasi atau intruksi dari Ketua
Setgab (Sekretariat gabungan) atau koalisi terkait opsi kenaikan BBM yang
diklaim sebagai gagasan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Enggak ada informasi ke PPP (dari SBY) saat di lobi kemarin," ujar
Romahurmuziy di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (11/4).
Dia kemudian menceritakan. Kala fraksi koalisi berdiskusi, PPP menyampaikan
usulan penambahan pada Pasal 7 ayat 6a UU APBN-P 2012 dengan opsi 10 persen 6
bulan. Namun kemudian, alasan Golkar dapat masuk akal, sehingga opsinya
diterima oleh PPP.
"Saya tidak tahu kalau SBY dengan para pimpinan parpol membicarakan itu di
tempat SBY. Kalau di lobi itu murni usulan Golkar," tandasnya.
Seperti diketahui dalam pembicaraan yang sempat bocor ke publik, SBY mengklaim
bahwa opsi itu datang dari dirinya. SBY mengklaim melakukan diskusi mengawal
proses jalannya paripurna saat itu. Berikut adalah kutipan ungkapan SBY yang
bocor ke publik:
"Meskipun pemerintah 5%, Banggar 5%, tapi politiknya tinggi. Saya
betul-betul sadar bahwa ini telalu rendah, maka di kantor, kebetulan
menteri-menteri yang merepresentasikan parpol ada di situ, Pak Wacik di situ.
Saya perintahkan bikin antara 10-15%, jadi bukan ide Golkar (tepuk tangan
peserta), kami bermain 15%. Meskipun PD masih patuh pada Banggar. Kemudian yang
lain 10-15%. Jadi 15% itu bukan monopoli, bukan ide Partai Golkar. Bahkan
kesepakatan itu nantinya, menuju 10%, tapi diingkarilagi.
Kemudian sampailah
pada titik krusial. Mau 3 opsi atau 2 opsi. Kalau dua opsi, kalau PG dan
koalisi bisa jadi satu, PKS lupakan. jadi kalau itu jadi 1, hampir pasti
menghadapi di sana menang.Yang harus saya putuskan berapa? Tadinya saya ingin,
begini saja deh, 15% tetapi barangkali waktu yang paling tepat 3-4 bulan boleh
3 dan 4 bulan. Sebetulnya PG setuju 15% 3-4 bulan. Tentu juga PD, PAN, PKB dan
PPP. Tetapi begini, internal PG gaduhnya luar biasa, dibenarkan oleh salah satu
menteri dari PG. Waktu ketemu 10%, PKS disitu, meski diingkari lagi, diingkari
lagi. sudah kompak semua, tapi ingkar, gak nyana, akhirnya kewalahan. Toh, 15%
juga ide kita, ide saya."
Sumber: PelitaOnline
Posting Komentar