Home » , » PPP Tak Akui Opsi BBM dari SBY

PPP Tak Akui Opsi BBM dari SBY

Written By forum on Rabu, 11 April 2012 | 08.30

(JAKARTA, BinaPersatuan) - SEKJEN Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy menegaskan bahwa pihaknya sama sekali tidak pernah menerima informasi atau intruksi dari Ketua Setgab (Sekretariat gabungan) atau koalisi terkait opsi kenaikan BBM yang diklaim sebagai gagasan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

 
"Enggak ada informasi ke PPP (dari SBY) saat di lobi kemarin," ujar Romahurmuziy di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (11/4).

Dia kemudian menceritakan. Kala fraksi koalisi berdiskusi, PPP menyampaikan usulan penambahan pada Pasal 7 ayat 6a UU APBN-P 2012 dengan opsi 10 persen 6 bulan. Namun kemudian, alasan Golkar dapat masuk akal, sehingga opsinya diterima oleh PPP.

"Saya tidak tahu kalau SBY dengan para pimpinan parpol membicarakan itu di tempat SBY. Kalau di lobi itu murni usulan Golkar," tandasnya.

Seperti diketahui dalam pembicaraan yang sempat bocor ke publik, SBY mengklaim bahwa opsi itu datang dari dirinya. SBY mengklaim melakukan diskusi mengawal proses jalannya paripurna saat itu. Berikut adalah kutipan ungkapan SBY yang bocor ke publik:

"Meskipun pemerintah 5%, Banggar 5%, tapi politiknya tinggi. Saya betul-betul sadar bahwa ini telalu rendah, maka di kantor, kebetulan menteri-menteri yang merepresentasikan parpol ada di situ, Pak Wacik di situ. Saya perintahkan bikin antara 10-15%, jadi bukan ide Golkar (tepuk tangan peserta), kami bermain 15%. Meskipun PD masih patuh pada Banggar. Kemudian yang lain 10-15%. Jadi 15% itu bukan monopoli, bukan ide Partai Golkar. Bahkan kesepakatan itu nantinya, menuju 10%, tapi diingkarilagi. 

Kemudian sampailah pada titik krusial. Mau 3 opsi atau 2 opsi. Kalau dua opsi, kalau PG dan koalisi bisa jadi satu, PKS lupakan. jadi kalau itu jadi 1, hampir pasti menghadapi di sana menang.Yang harus saya putuskan berapa? Tadinya saya ingin, begini saja deh, 15% tetapi barangkali waktu yang paling tepat 3-4 bulan boleh 3 dan 4 bulan. Sebetulnya PG setuju 15% 3-4 bulan. Tentu juga PD, PAN, PKB dan PPP. Tetapi begini, internal PG gaduhnya luar biasa, dibenarkan oleh salah satu menteri dari PG. Waktu ketemu 10%, PKS disitu, meski diingkari lagi, diingkari lagi. sudah kompak semua, tapi ingkar, gak nyana, akhirnya kewalahan. Toh, 15% juga ide kita, ide saya."

Sumber: PelitaOnline
Share this article :

Posting Komentar