Home » , » PPP Tidak Boleh Lari Dari Pendekatan Religius

PPP Tidak Boleh Lari Dari Pendekatan Religius

Written By forum on Senin, 09 April 2012 | 06.37

Drs. Salim A. Halik, M.Si
Anggota DPRD Prov. Maluku Utara

Salim A Halik
ACARA silaturrahmi yang dilakukan Ketua Umum DPP PPP Drs. H. Suryadharma Ali, M.Si dengan kader-kader terbaik PPP yang mendapat amanat rakyat untuk duduk di kursi legislatif di seluruh Indonesia sangatlah penting sebagai ajang konsolidasi internal PPP dalam rangka meningkatkan peran PPP dalam mengabdi kepada rakyat demi terciptanya Indonesia yang sejahtera dan mandiri. Demikian ungkap Anggota DPRD Prov. Maluku Utara Drs. Salim A. Halik, M.Si kepada Bina Persatuan di sela-sela acara silaturrahmi seluruh anggota legislatif dari PPP dengan Ketua Umum DPP PPP Drs. H. Suryadharma Ali, M.Si di Hotel Oasis, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut Salim menambahkan, di samping itu juga acara tersebut sangatlah penting sebagai ajang konsolidasi PPP dalam rangka menghadapi Pemilu 2014 yang akan datang. “Kita sebagai fungsionaris, kader, dan simpatisan PPP harus mampu mengkonsolidir setiap kekuatan yang ada untuk mewujudkan target partai yang telah dicanangkan Ketua Umum DPP PPP untuk mencapai 12 juta kader dalam pemilu mendatang,” ujar Salim yang merasakan acara silaturahmi tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari konsolidasi internal partai.

Acara seperti ini, tambah Salim, harus dilaksanakan secara periodik guna mendengar berbagai masukan-masukan dari tingkat bawah. Menurut Salim, forum dialog itu masih sangat terbatas sehingga di masa-masa mendatang andaikata akan dilaksanakan kembali forum seperti itu harus dibuka ruang yang sebesar-besarnya untuk DPP menerima masukan-masukan dari bawah.

“Sudah saatnya PPP menggalang berbagai potensi kekuatan secara internal untuk merapatkan barisan dan menjaga soliditas dengan pendekatan ukhuwah islamiyah karena itu menjadi jiwa dari pada PPP sebagai partai Islam. PPP tidak boleh lari dari pendekatan-pendekatan religius. Karena itu peningkatan ukhuwah islamiyah adalah pendekatan-pendekatan yang perlu ditempuh dan dilakukan oleh partai,” harap Salim.

Sehingga jika terjadi konflik internal di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota yang dapat melemahkan jalannya roda organisasi partai, tambah Salim, dapat segera diambil langkah-langkah yang bijaksana untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan konsep win-win solution. Paling tidak harus ada langkah-langkah untuk meminimalisir permasalahan-permasalahan atau konflik yang terjadi di internal partai.

Disinggung mengenai perkembangan PPP di Maluku Utara dan apa harapannya terhadap pengurus DPW Maluku Utara, mantan Ketua DPW PPP Prov. Maluku Utara itu berharap agar seluruh jajaran pengurus DPW PPP Prov. Maluku Utara yang baru agar dapat melakukan konsolidasi organisasi secara menyeluruh, baik, serta bijaksana terutama dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan di internal partai. “Jangan membawa permasalahan kecil ke DPP. Bila dapat diselesaikan di tingkat internal, selesaikanlah dengan semangat silaturahmi dan ukhuwah islamiyah,” imbuhnya.

Ke depan, menurut Salim, seluruh jajaran fungsionaris, kader, dan simpatisan PPP Prov. Maluku Utara harus dapat bersinerji demi kemajuan partai. “Insya Allah kepengurusan DPW PPP Prov. Maluku Utara memiliki soliditas yang tinggi dalam balutan ukhuwah islamiyah yang kokoh sehingga mudah menghimpun kekuatan-kekuatan yang ada. Saya sendiri sudah bismillah untuk berbuat sebatas kemampuan yang ada dalam diri saya untuk membesarkan PPP di Prov. Maluku Utara,” tekad Salim.

Menyangkut soal pencalonan kader PPP sebagai calon legislatif di Pemilu 2014 mendatang, Salim mengharapkan agar DPP PPP mengantisipasi hal tersebut secara bijak sehingga kelak PPP benar-benar akan memiliki caleg-caleg yang ‘laku jual’ sehingga perolehan suara yang berimbas pada peningkatan perolehan kursi legislatif meningkat, dan menjadi seiring sejalan dengan target Ketua Umum DPP PPP dalam menjaring 12 juta kader militan di Pemilu 2014 mendatang.

“Masalah pencalegan harus diantisipasi oleh partai sejak awal. Sehingga sejak awal partai sudah siap dengan tetap memperhatikan figur-figur yang selama ini ‘layak jual’ dan yang selama ini memang memiliki integritas terhadap partai dan terpilih atau duduk di DPR/DPRD pada pemilu lalu. Menurut hemat saya, ini harus menjadi prioritas utama. Realitas ini juga sejalan dengan intruksi DPP agar calon-calon incumbent itu harus menjadi perhatian utama untuk dicalonkan kembali. Saya juga berharap agar intruksi tersebut bukan hanya sekedar berbentuk surat keputusan, tapi harus ditetapkan dalam forum Mukernas PPP sehingga menjadi keputusan yang benar-benar mengikat. Hal ini perlu dilakukan agar menjadi juklak bagi pengurus partai di tingkat bawah dalam mengajukan calon-calon anggota legislatif di wilayahnya masing-masing,” pungkas Salim.

(Nur Iman/Miel)
Share this article :

Posting Komentar